Insiden nahas jatuhnya pesawat jet Malaysia Airlines MH17 di wilayah Ukraina menjadi topik pembicaraan luas di dunia internasional lantaran diduga jatuh akibat ditembak oleh milisi Pro-Rusia.
Namun Departemen Pertahanan Rusia masih tetap menyangkal tindakan tersebut, dan justru melempar tuduhan kepada Ukraina. Rusia menyebut bahwa Ukraina memiliki beberapa unit Angkatan Bersenjata Ukraina yang dilengkapi dengan sistem rudal anti-pesawat.
“Di pinggiran barat laut Donetsk terdapat battalion 156 Pertahanan Udara dari Angkatan Bersenjata Ukraina yang memiliki 27 sistem Buk-M1,” demikian dikutip dari Tempo.co, Jumat (18/7).
Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin menyampaikan bahwa dirinya telah menyadap pembicaraan telepon yang membuktikan penembakan pesawat dilakukan milisi pro-Rusia yang berjaga di wilayah Donetsk. Sementara pihaknya membenarkan bahwa Ukraina tidak memiliki sistem rudal darat ke udara.
Sikap penyangkalan kedua negara ini menggerakkan pemerintah Inggris untuk meminta digelarnya pertemuan darurat bersama Dewan Keamanan PBB guna menentukan sikap terkait insiden ini.
Seperti diketahui, Malaysia Airlines MH17 jatuh di wilayah Ukraina pada Kamis (17/7) pukul 19.14 WIB. Pesawat asal negeri jiran ini mengangkut 280 penumpang dan 15 kru dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia.
Insiden penembakan pesawat nahas MH17 ini tentu menjadi pukulan besar bagi seluruh keluarga korban. Sehingga pemimpin-pemimpin negara sepatutnya duduk bersama dan membahas pelaku dibalik penembakan besar pesawat MH17 yang menewaskan 295 jiwa itu.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Pesawat Malaysia Airlines MH17 Jatuh Ditembak?
5 Penjelasan KPU Sikapi Kejanggalan Form C1
Wanna Be Creative? Hidupi 7 Kebiasaan Ini
Siap Kalah, Prabowo: Saya Hormati Apapun Keputusan Rakyat
Purnomohadi: Arsitek Sukses Dibalik Stadiun Gelora Bung Karno
Kisah Rachellia, Dikuasai Hasrat Menjadi Pria
Sumber : Bbc.co.uk/Tempo.co/ls